Minggu, 19 Juni 2016

Hendra Setiawan Ingin Rawat Tradisi Emas di Olimpiade Rio


Pemain ganda putra Indonesia, Hendra Setiawan bermaksud memburu emas olimpiade kedua dalam karier bulutangkis. Setelah meraihnya bersama Markis Kido di Beijing, Hendra mengincar emas kedua bersama Mohammad Ahsan.

Sebagai salah satu pemain senior di tim Indonesia yang akan tampil di Olimpiade, Hendra memang telah mengantongi sejumlah prestasi. Berbagai turnamen telah dia raih, diantaranya All England, Asian Games, SEA Games, Kejuaraan Dunia hingga Olimpiade Beijing 2008.

Hendra yang mulai tahun 2012 berpasangan dengan Mohammad Ahsan, kini juga mengincar medali emas Olimpiade kedua di Rio de Janeiro. Duduk di peringkat dua dunia, Hendra/Ahsan difavoritkan merebut emas Sekaligus menyambung tradisi emas Indonesia yang sempat terputus di Olimpiade London 2012.

Pasti pengen dapet (emas olimpiade) lagi. Semoga tahun ini saya bisa meraih medali emas Olimpiade bersama Ahsan. Saat ini kami sedang fokus ke persiapan Olimpiade, masih ada waktu sebulan lebih. Setelah ini akan ada karantina juga," kata Hendra dikutip Badmintonindonesia.org 

"Mengenai bagian mana yang mesti kami perbaiki, masih banyak ya. Dari segi teknik, fisik maupun mental dan fokus. Mental memang sangat berpengaruh, terutama di pertandingan-pertandingan besar sepert Olimpiade," tambahnya.

Semua pasangan ganda terbaik dunia beberapa kali ditaklukkan Hendra/Ahsan. Sebut saja pasangan ranking satu dunia yang juga juara Badminton Asia Championships 2016, Lee Yong Dae/Yoo Yeon Seong (Korea), juga ganda terkuat China yang merupakan juara Singapore Open 2016, Fu Haifeng/Zhang Nan.

"Pasangan Korea dan China adalah lawan terberat. Tetapi di olimpiade rasanya lawan semuanya berat. Karena pemain yang rangking dibawah malah bisa saja mengalahkan yang rangkingnya lebih tinggi," ujar Hendra.

Karantina

Para pebulutangkis yang akan berlaga di perhelatan akbar Olimpiade Rio de Janeiro 2016 akan menjalani program karantina yang akan berlangsung pada 11-16 Juli 2016. Hal ini dimaksudkan untuk menjaga kualitas persiapan dan yang paling penting adalah menjaga fokus serta konsentrasi atlet menuju kompetisi bulutangkis paling bergengsi tersebut.

Hal ini diungkapkan oleh Rexy Mainaky, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI kepada Badmintonindonesia.org, Rabu (8/6).

“Dari awal tahun ini, kami memang sudah merencanakan program training camp untuk atlet yang akan ke olimpiade. Saat dikarantina, atlet bisa tenang, berpikir dan terhindar dari gangguan yang mengganggu konsentrasi persiapan ke olimpiade. Kami akan fokus ke analisa video permainan baik lawan ataupun permainan si atlet itu sendiri,” jelas Rexy yang ditemui di Pelatnas Cipayung.

“Saat ini kami belum bisa informasikan training camp-nya dimana, yang pasti diluar Jakarta,” tambah Rexy. Sebelum ke Rio de Janeiro, tim bulutangkis Indonesia akan berangkat menuju Sao Paulo pada 27 Juli 2016 dan kembali menjalani karantina di kota yang berjarak empat puluh lima menit penerbangan dari Rio de Janeiro tersebut.

Di Sao Paulo, tim Indonesia akan berlatih selama tujuh hari, kemudian berangkat ke Rio de Janeiro pada 7 Agustus 2016 dan langsung memasuki perkampungan atlet dan menjalani latihan hingga 10 Agustus 2016.

sumber: sport.sindonews.com & beritasatu.com
About UBT ITB

UBT ITB adalah suatu unit kegiatan mahasiswa ITB yang mewadahi minat dan bakat mahasiswanya dalam bidang bulu tangkis.

You Might Also Like

0 komentar :

Posting Komentar

Diberdayakan oleh Blogger.